Lebak – Dilema, mungkin itu yang pantas menjadi perhatian bagi publik maupun semua pihak tentang polemik pertambangan batu bara di Selatan, Kabupaten Lebak, Banten.
Karena, disisi lain diakui juga oleh masyarakat bahwa penambangan ilegal itu tidak diperbolehkan, namun mayoritas hanya itulah yang di andalkan oleh masyarakat mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.
Abdul Rohim Pemerhati Sosial mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat yang merasa kebingungan disaat adanya oknum yang ingin pertambangan batu bara itu ditutup. Karena, mayoritas untuk penghidupan masyarakat sekitar dari hasil menambang.
Menurut Rohim aktivitas tambang batu bara tersebut diketahui sudah sejak jaman dahulu adanya. Kata dia, ketika aktivitas ditutup apakah sudah ada solusi untuk kehidupan masyarakat yang mengandalkan dari hasil menambang tersebut.
“Kami hanya prihatin, karena bagaimanapun masyarakat butuh solusi ketika memang adanya pemaksaan untuk ditutup. Dan tentu, masyarakat akan banyak yang menjerit bagaimana mereka menghidupi keluarganya,”katanya.
Dari sisi lain, kata Rohim, pihaknya mengatakan bahwa adanya aktivitas tambang batu bara tersebut, masyarakat merasa kehidupannya terbantu dan untuk bertahan hidup.
“Mereka para penambang itu hanya untuk bertahan hidup dan tidak untuk memperkaya diri. Kami melihat dari sisi kehidupan sosialnya. Semoga semuanya mendapat solusi yang terbaik untuk kesejahteran masyarakat,”harapnya. (*Ris)