Muhammad Restu Hidayat Ketua Bidang Advokasi Kemasyarakatan Keluarga Mahasiswa Kecamatan Cileles (KMKC). Dok Jurnalklik.
JURNALKLIK.COM – Kondisi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Kecamatan Cileles, Lebak, Banten, memasuki fase kritis setelah terjadi dua kasus pembegalan secara beruntun di jalur rawan Cikareo dalam dua hari terakhir.
Ancaman kejahatan ini semakin diperparah dengan adanya laporan pembobolan rumah warga.
Jalur Cikareo yang merupakan akses vital penghubung antar Kecamatan di Lebak Selatan, kini menjadi zona merah karena tidak adanya patroli malam yang memadai.
Selan itu, Faktor kurangnya Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang jalur ini dinilai memperburuk kondisi kerawanan juga menciptakan suasana gelap gulita yang sangat menguntungkan para pelaku kriminalitas untuk melancarkan aksinya.
Merespons krisis keamanan ini, Muhammad Restu Hidayat, Ketua Bidang Advokasi Kemasyarakatan Keluarga Mahasiswa Kecamatan Cileles (KMKC), menyuarakan keprihatinan dan mendesak tindakan cepat dari pihak berwenang.
“Kami menerima banyak keluhan dan keresahan dari masyarakat terkait maraknya begal dan pembobolan rumah. Ini adalah sinyal darurat bahwa Kamtibmas di Cileles sedang terancam dan butuh perhatian serius,” tegas Restu Hidayat pada awak media, Selasa 14 Oktober 2025.
Menurut Restu, fokus utama masalah ini adalah ketiadaan patroli malam yang didukung oleh minimnya infrastruktur penerangan.
Ia menilai, absennya pengawasan malam hari dan kondisi jalan yang gelap gulita menjadi pemicu utama meningkatnya aksi kriminalitas.
“Kami mendesak Kepolisian Sektor Cileles untuk segera mengoptimalkan dan mengintensifkan patroli di titik-titik rawan, khususnya di daerah Cikareo. Selain itu, kami juga meminta instansi terkait untuk segera melakukan perbaikan dan penambahan PJU di jalur Cikareo dan daerah rawan lainnya. Jalur ini sangat vital, tetapi minim penerangan dan sepi di malam hari, sangat rentan disalahgunakan oleh pelaku kejahatan,” tegasnya.
Restu Hidayat menambahkan bahwa upaya advokasi yang dilakukan KMKC tidak hanya berhenti pada desakan kepada aparat, tetapi juga mendorong partisipasi aktif masyarakat.
“Bidang advokasi kami juga akan ikut aktif menyosialisasikan pentingnya mengaktifkan kembali Siskamling di tingkat Rukun Tetangga dan Rukun Warga. Kami dari mahasiswa siap bersinergi dengan aparat dan warga. Keamanan adalah hak dasar warga, dan kami akan terus menyuarakan serta mengadvokasi hak tersebut hingga Kamtibmas di Cileles kembali kondusif, dan seluruh jalan utama Cileles terang benderang oleh PJU yang berfungsi optimal,”harapnya. (*/Ar/ Red)