Beranda » Oknum Satpam Tangtang Dilaporkan Ke Dirut RSUD Adjidarmo Soal Penjagaan Jenguk Pasien Balita Sedang Menangis Ingin Ketemu Ayahnya

Oknum Satpam Tangtang Dilaporkan Ke Dirut RSUD Adjidarmo Soal Penjagaan Jenguk Pasien Balita Sedang Menangis Ingin Ketemu Ayahnya

by Editor Utama

Lebak – Oknum Satpam di RSUD Adjidarmo berinisal AP gagah menangtang dilaporkan kepada Dirut RSUD Adjidarmo ketika salah satu ayah pasien balita di Ruangan Angrek sedang terburu-buru karena anak perempuannya menangis ingin bertemu ayahnya, namun dihadang oleh oknum Satpam dan berbicara soal aturan tidak boleh menjenguk.

Padahal ayah pasien tersebut hanya seorang diri saat membawa mainan dan dot anaknya, karena anaknya tersebut menangis tersedu-sedu menunggu mainan dan dot susu tersebut.

Pasien tersebut kini sudah dua hari dirawat dengan keluhan panas, pilek dan muntah-muntah diduga akibat terserang virus dan saat ini masih dalam upaya penyembuhan.

Tangisan anaknya tersebut membuat seorang ayah tidak kuasa ingin terburu-buru melihat anaknya khawatir ada sesuatu menimpanya.

“Saya sedang terburu-buru karena putri saya menangis ingin ke saya. Saya keluar karena harus membeli dot untuk anak saya dan mainan yang anak saya inginkan. Wajar anak kecil balita namanya juga. Namun saya dihadang oleh oknum Satpam tersebut dan tidak memperbolehkan masuk sebelumnya karena diluar jam besuk, dan saya menjelaskan bahwa saya terburu- buru. namanya juga sedang kena musibah sakit, yang sakit anak kecil pula. Namun, pas saya melihat identitas nama oknum Satpam tersebut herannya oknum tersebut malah mengatakan silahkan saja laporkan ke Dirut RSUD Adjidarmo,”kata Aji Rosyad, Senin 27 Mei 2024.

Kata Aji sangat disayangkan pelayanan Satpam tersebut yang dinilai sangat arogan terhadap masyarakat yang memang sedang keadaan darurat. Meskipun selanjutnya dipersilahkan, kenapa harus menyakiti hati terlebih dahulu dengan adanya perdebatan.

“Saya sedang dihadapkan ujian karena anak saya dilanda sakit, semua ketika sedang panik saya kira pasti melakukan hal yang sama pasti buru-buru. Tapi terlepas itu, saya tentunya sangat berharap ada pelayanan yang baik dan sopan dari semua pihak khususnya dari Satpam. Tidak perlu malah menangtang dilaporkan ke Dirut RSUD Adjidarmo,”ujar Aji.

Baca Juga  Gelar Mancing Mania Disambut Bahagia Warga, Tim Pemengan Robiansyah Politisi Nasdem Nomor 8 Optimis Melebihi Target Suara

Sesudah bapak pasien tersebut dihadang dan adu mulut dengan oknum Satpam, wartawan bernama Ramadhan pun ketika akan menjenguk anaknya pak Aji Rosyad sekaligus ada hal yang harus di konfirmasi dan diklarifikasi soal temuan, lagi-lagi oknum Satpam tersebut berbuat arogan dengan menyebut nama Dewan Pers dan mengaku Pers. Padahal, tidak sedikitpun wartawan ini berkata gegabah kepada Satpam tersebut, namun oknum Satpam bersikap angkuh.

Kronologinya, saat itu ketika wartawan akan memasuki RSUD Adjidarmo, pas bagian pintu masuk arah tangga dan life, ada seorang Satpam dan menanyakan segala hal. Anehnya lagi, Satpam tersebut mengaku bahwa dirinya juga Pers dan akan menelephone Dewan Pers.

“Saya ditanya oleh anggota Satpam yang sedang jaga “mau kemana pak ? lalu saya jawab “saya mau ke atas menjenguk anak rekan saya di atas. “Lalu dia menjelaskan persoalan jam besuk dan menanyakan “Bapak darimana? siapa rekan bapak?” tanya Satpam tersebut. Lalu saya jawab “saya dari media yang di atas itu Ketua saya, saya mau ke atas untuk ketemu dan sekaligus menjenguk anaknya” selang beberapa waktu dia bertanya “dari media mana?” kata Satpam,” ujar Ramadhan menyampaikan apa yang terjadi saat itu.

Kemudian, kata Rama sapaan akrabnya, dirinya menunjukan Identitas atau ID Card dimana tempat ia bekerja, lalu oknum Satpam tersebut bicara dengan tidak masuk jalur pembicaraan, dia tiba tiba berbicara “Sama pak, saya juga anak lapangan, Saya juga Pers dan saya telfhone nih Dewan Pers Pusat” kata Satpam tersebut.

Entah siapa yang Satpam tersebut maksud Dewan Pers. Saya Timpal,”iya silahkan telefhon saja,”.

Beberapa waktu saya tunggu dia tidak menelepon orang yang dia maksud Dewan Pers itu dan dia mempersilahkan saya masuk dan saya langsung ke atas. Karena saya memang ada hal penting yang harus saya bahas bersama Ketua saya.

Baca Juga  Kumala Komisariat USBR Melakukan Penanaman 1000 Bibit Pohon di Desa Cidikit

Kemudian, usai saya bertemu dengan Ketua saya, saya konfirmasi kepada pihak Pimpinan securiti RSUD Adjidarmo Dedi.

Ketika dikonfirmasi, Pimpinan Satpam RSUD Adjidarmo Dedi mengatakan bahwa masalah aturan besuk sudah terjadwal dan tidak dapat besuk diluar waktu yang dijadwalkan.

“Kalau masalah aturan besuk itu sudah ada terjadwal, jadi tidak bisa besuk di luar waktu yg dijadwalkan. Akan tetapi bila sudah terlanjur ke RS bisa diberikan kebijakan menengok antara jam 05 s.d 10 menit dari batas waktu jam 19.00.
Karena dulu sudah ada Instruksi dari Bupati Lebak,”kata Dedi.

Dedi akhirnya meminta agar wartawan untuk menemui Pak Sudin Danru di Pos Satpam.

“Sudah ditembusi ke pak Sudin Danru Satpam RSUD Adjidarmo silahkan temui di Pos,”katanya.

Ketika awak media menemui Pak Sudin di Pos Satpam dengan dihadiri oleh oknum Satpam arogan tersebut tetap pak Sudin menjelaskan soal aturan jam besuk. Dan bahkan sedikit sambil Gebrak meja dan dengan nada aga meninggi. Pak Sudin juga Bilang berbarengan dengan oknum Satpam “Jangan di Video, Jangan di Video,” saya timpal itu hak saya pak.

Padahal datangnya wartawan ke Pos Satpam tersrbut atas apa yang di inginkan oleh pak Dedi Pimpinan Sekuriti di RSUD Adjidarmo dan mempertanyakan soal mengapa ada kata silahkan dilaporkan ke Dirut RSUD Adjidarmo dan bahkan oknum Satpam tersebut malah menyebut-nyebut salah satu nama wartawan dan akan menelphonnya. Akhirnya, kamipun pergi dari Pos Penjagaan Satpam di bagian depan untuk menghindar dari keributan. Karena kami berfikir ini posisinya di RSUD Adjidarmo tempatnya lalulalang orang sakit.

Semakin memperjelas saja, dihadapan Danrunya saja oknum Satpam tersebut bersikap arogan dengan gagah seolah kebal dan bahkan terkesan dibekingi. Ia bahkan dengan nada tinggi menyebut dan meminta surat tugas ketika di video.

Baca Juga  RPM Siap Demo Berjilid-Jilid Demi Tegaknya Aturan Terhadap Oknum Kades Karangnunggal

Padahal sebagai warga negara semua berhak merekam video ketika ada sesuatu hal untuk mengungkap kebenaran.
Itu sudah hal lumrah seperti biasanya masyarakat mengambil Video untuk kebenaran dan keterbukaan. Oknum tersebut dengan nada tinggi di hadapan Danrunya meminta agar camera tersebut dimatikan. Untuk menghindari keributan karena posisi di RSUD, akhirnya, camera tersebut dimatikan.

Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih berupaya konfirmasi kepada Dirut RSUD Adjidarmo.

(*Red)

Berita Lainnya

Leave a Comment