LEBAK – Gawat, sekelompok warga pendatang berasal dari luar daerah, diduga kuat mengedarkan obat farmasi daftar G berjenis Eximer dan Tramadol secara sembunyi-sembunyi. Menurut informas dan hasil investigasi, obat keras daftar G yang peredarannya diawasi ketat oleh pihak Dinas Kesehatan tersebut dijual dengan harga Rp 5 ribu hingga 10 ribu rupiah per-butir.
Dalam aksinya, mereka (Warga NAD-red) berupaya mengelabuhi Aparat Penegak Hukum (APH) dan warga sekitar dengan berpura-pura berjualan sembako, namun anehnya, toko tempat dimana mereka berjualan itu selalu terlihat tutup namun sesekali pintunya sedikit terbuka ketika ada yang datang.
Hasil pantauan wartawan di sala satu kios di kota Rangkasbitung, tepatnya di jalan Kota Baru II, terlihat jelas para pendatang tersebut sedang melayani seorang remaja tanggung sekitar usia sekolah. Diduga kuat remaja tersebut sedang transaksi atau membeli obat daftar G untuk dikonsumsi. Sabtu malam (17/09/2022).
Penasaran dengan apa yang mereka transaksikan, wartawan mencoba menghampiri remaja tanggung yang tadi diduga bertransaksi dengan warga NAD dan menanyakan apa yang dibeli .
Ternyata benar apa yang menjadi dugaan wartawan, sebut saja Aceng (nama disamarkan) mengaku kerap datang ke kios tersebut untuk membeli obat eximer untuk dikonsumsi sendiri.
“iya pa, saya sering datang ke kios itu untuk membeli obat Eximer” kata aceng cuek sambil berlalu pergi.
(*RED).
