Lebak – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kumpulan Pemantau Korupsi Banten (KPKB) Dewan Pengurus Daerah Lebak meminta agar Bupati Lebak segera mengevaluasi Direktur PDAM Tirtayasa Kabupaten Lebak. Karena dinilai tidak bisa mengurus perusahaan PDAM Tirtayasa.
Hal tersebut dikatakan Aji Permana pada awak media, Kamis (27/7/2023).
Menurut Aji Permana, banyaknya masyarakat yang mengeluh lantaran air PDAM sering tidak mengalir dan airnya kotor. Itu artinya Dirut PDAM tidak bisa bekerja, padahal air adalah perioritas kehidupan manusia.
Ia juga mendesak aparat penegak hukum untuk segera menyelidiki semua penggunaan anggaran di PDAM Tirtayasa Kabupaten Lebak.
“Kami minta Bupati Lebak segera mencopot Dirut PDAM, mengevaluasi dan APH untuk segera menyelidiki penggunaan anggaraan di PDAM tersebut. Saya minta semua berpihak kepada masyarakat Lebak. Kasihan, banyak masyarakat yang mengadu kepada kami, selain buruknya pelayanan di PDAM, air yang mengalir juga kotor,”kata Ketua DPD KPKB Aji Permana.
Menurut Aji Permana, masyarakat pengguna atau pelanggan PDAM Tirtayasa tersebut mayoritas adalah warga yang kurang mampu secara ekonomi. Kata dia, seharusnya pihak PDAM dan pemerintah Kabupaten Lebak dapat memperioritaskan pelayanan terbaik khsusunya memberikan pelayanan air bersih.
“Tidak ada alasan lagi bagi pihak PDAM untuk tidak memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat, kerena itu kewajibannya. Bayangkan saja, air yang mengalir ke masyarakat berwarna coklat dan kotor. Mereka manusia pak, kami tentu tidak akan tinggal diam melihat hal tersebut,” tandas Koyod sapaan akrabnya.
Kata Koyod, PDAM Tirtayasa Rangkasbitung adalah Badan Udasa Milik Daerah (BUMD), artinya, kata dia, tentu PDAM mendapatkan sokongan anggaran dari pemerintah.
“Tapi kenapa masih saja terus seperti itu, air kotor, coklat dan lain sebagainya. Kalau memang PDAM tidak mampu ya bubarkan saja. Jangan sampai masyarakat bayar, tapi ya ampun, air yang mengalir kotor. Lantas bagaimana kesehatannya, jaminan lain sebagainya. Mending kalau air itu digunakan oleh orang dewasa, kalau anak kecil gimana soal penyakit yang akan datang. Memalukan, sungguh memalukan dan tidak manusiawi,”kata Koyod.
Koyod mengaku dalam waktu dekat akan melaporkan pihak PDAM Tirtayasa Lebak. Kata dia, pelaporan tersebut selain terkait penggunaan anggarannya, juga pembelajaan kebutuan di PDAM dan pengelolaannya secara menyeluruh.
“Kita akan segera persiapkan semua pelaporanya. Sehingga APH dapat segera menindaklanjuti apa sebetulnya yang terjadi di PDAM sehingga terus menerus terjadi mati dan air kotor, padahal sokongan anggaran selalu ada dari pemerintah,” tandasnya. (*Satiman/Red)