Beranda » Lentera Digital di Ruang Kelas: Prodi Administrasi Unpam Serang Gelar Pelatihan Penulisan Ilmiah Berbasis AI

Lentera Digital di Ruang Kelas: Prodi Administrasi Unpam Serang Gelar Pelatihan Penulisan Ilmiah Berbasis AI

by Editor Utama
Lentera Digital di Ruang Kelas: Prodi Administrasi Unpam Serang Gelar Pelatihan Penulisan Ilmiah Berbasis AI

JURNALKLIK.COM SERANG – Langkah kecil yang diambil oleh Program Studi Administrasi Negara Universitas Pamulang (Unpam) Kampus Serang ini mungkin tampak sederhana yaitu sebuah pelatihan menulis karya ilmiah. Tapi siapa sangka, langkah itu ternyata membuka pintu bagi ratusan mahasiswa untuk menapaki dunia akademik yang lebih adaptif, modern, dan cerdas secara digital.

Bertajuk “Pelatihan Karya Tulis Ilmiah dengan Bantuan Artificial Intelligence”, kegiatan ini merupakan bagian dari program inovatif bertema LENTERA (Literasi, Narasi, dan Teknik Riset Akademik). Dua sesi pelatihan diselenggarakan pada tanggal 16 dan 25 April 2025 yang bertempat di Kampus Universitas Pamulang Serang Lt. 4, Ruang B. 405, waktu pelaksanaan dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB.

Lentera Digital di Ruang Kelas: Prodi Administrasi Unpam Serang Gelar Pelatihan Penulisan Ilmiah Berbasis AI

Dalam sambutannya, Ketua Program Studi Administrasi Negara, Zakaria Habib Al-Ra’zie menjelaskan bahwa, pentingnya menghadirkan teknologi ke ruang-ruang pembelajaran. 

“Kita tidak sedang bicara tentang menggantikan peran manusia dengan mesin. Kita sedang bicara tentang bagaimana manusia bisa memanfaatkan mesin—dalam hal ini Artificial Intelligence untuk memperkuat kapasitas berpikir, mempercepat kerja ilmiah, dan menumbuhkan rasa ingin tahu,” ujarnya penuh keyakinan.

Zakaria juga menekankan bahwa keterampilan menulis ilmiah kini tak bisa dilepaskan dari literasi digital. 

“Mahasiswa hari ini bukan hanya harus bisa menulis, tapi juga harus tahu bagaimana caranya menyusun argumen, merujuk sumber, dan menyampaikan gagasan dengan bantuan teknologi. Di sinilah pelatihan seperti ini menjadi sangat penting,” tambahnya.

Pelatihan ini menghadirkan dua pemateri inspiratif, yakni Jaka Maulana dan Angga Rosidin keduanya bukan hanya dosen aktif, tapi juga praktisi penulisan ilmiah yang akrab dengan berbagai platform berbasis AI. Acara yang di pandu oleh Moderator Aulia Kamalia turut interaktif dengan gaya yang menyegarkan.

Baca Juga  Opini Publik: “Dampak Implementasi Teknologi Informasi dalam Admnistrasi Publik di Indonesia”

Dalam pemaparannya, Jaka Maulana menggambarkan AI sebagai rekan seperjalanan dalam proses berpikir ilmiah. 

“AI bukan alat sulap dan Ia bukan mesin jawaban, tapi kalau kita tahu cara menggunakannya, AI bisa menjadi teman diskusi yang jujur, ia akan bantu kita menyusun struktur, menyarankan kalimat, bahkan menilai keterbacaan. Tapi, tetap manusialah yang harus menentukan arah tulisan,” paparnya.

Angga Rosidin mengangkat sisi etika dalam penggunaan AI, Ia mengingatkan para peserta bahwa meskipun AI bisa menulis, menyusun kutipan, bahkan membuat abstrak, bukan berarti kita menyerahkan seluruh proses intelektual padanya.

“Jangan serahkan pena pada mesin, AI boleh bantu mengetikkan kalimat, tapi gagasan dan ruh tulisan tetap harus milik Anda,” tegasnya sambil disambut anggukan peserta.

Sesi pelatihan tidak hanya diisi dengan teori, melainkan juga praktik langsung, mahasiswa membawa laptop masing-masing dan diperkenalkan pada berbagai tools seperti Quillbot, Grammarly, Mendeley, Scite.ai dan ChatGPT untuk riset literatur, parafrase akademik, serta manajemen sitasi. Tidak sedikit dari mereka yang baru pertama kali menyadari betapa besar potensi alat-alat tersebut dalam mendukung produktivitas menulis mereka.

Diskusi-diskusi hangat juga bermunculan sepanjang sesi, bagaimana cara membedakan plagiarisme dan parafrase, bolehkah menggunakan AI dalam menyusun kajian pustaka dan bagaimana tanggung jawab moral seorang akademisi di tengah gempuran kemudahan teknologi.

“Pelatihan ini bukan cuma soal teknologi, Ini soal bagaimana kita tetap menjadi manusia yang berpikir, meski hidup di tengah dunia yang makin canggih,” ujar moderator Aulia Kamalia dalam penutup sesi.

“Pelatihan ini menjadi semacam pelita kecil yang menyala di ruang kelas. Ia tidak memaksa, tidak mencolok, tetapi menyinari langkah-langkah awal mahasiswa menuju dunia akademik yang lebih cerdas dan bermakna. Dan seperti Namanya “LENTERA” kegiatan ini membuka jalan agar mahasiswa tidak hanya menulis karena kewajiban, tapi menulis karena sadar akan pentingnya berpikir, membaca, dan mencipta dalam terang ilmu pengetahuan,” tutupnya. (Red)

Baca Juga  Opini Publik : ”Efektivitas Pengawasan Satpol PP terhadap Tempat Hiburan Malam dan Warung Remang di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Wilayah Kecamatan Kramatwatu dan Waringin Kurung, Kabupaten Serang”

Berita Lainnya