LEBAK – Anggota Fraksi PPP DPRD Kabupaten Lebak Musa Weliansyah menyoroti keras sikap Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya yang viral video dan tersebar di medsos marah-marah kepada supir mobil pikup karena membawa kendaraan memasuki area Alun-alun Malingping. Menurut Musa, kata-kata kasar yang di lontarkan oleh seorang pemimpin Lebak terhadap masyarakatnya terlalu berlebihan dan tidak pantas.
” Itu kata kata kasar yang sebetulnya tidak pantas di lontarkan oleh seorang pemimpin. Apalagi dipertontonkan kepada masyarakat luas,” tegas Musa Weliansyah.
Menurut Musa, meskipun masyarakat atau supir tersebut telah melanggar aturan, namun nilai kerusakannya tidak sebanding dengan truk angkutan over tonase yang biasa hilir mudik melawati jalan milik Pemkab.
” Tentu kami sangat menyayangkan. Sikap Bupati sangat keliru mengucapkan kata kata kasar kepada masyarakat, padahal kesalahannya hanya membawa mobil pikup ke area alun-alun. Jika dihitung kerugian itu tidak sebanding dengan rusaknya jalan akibat dilintasi oleh tronton yang over tonase,” kata Musa.
Kata ia, jika benar supir tersebut melakukan kesalahan sebaiknya diperingati dengan gaya dan bahasa yang lebih santun dan elok. Karena kata Musa, Sunda memiliki karakter yang frendly atau ramah.
“Bupati kan Pemimpin, saya rasa sangat tidak pantas berkata dan marah marah seperti itu, sampai ada bahasa pencit (sembelih-red), cabok (tampar-red) kepada masyarakat, apalagi itu di daerah pilihan saya,” tegas Musa.
Lanjut Musa menilai apa yang dilakukan Bupati Lebak itu tidak adil dan tidak mencerminkan seorang pemimpin yang bijak. Karena hanya berani memaki masyarakat kecil.
“Pas Bupati sedang marah-marah itu terlihat ada tronton yang lewat, kenapa itu dibiarkan saja, padahal tronton lebih besar merusak infrastruktur jalan, tidak pernah saya melihat Bupati marah marah yang jelas jelas jalannya milik Pemkab dirusak,” kata Musa.
Musa juga menyoroti terkait persoalan bencana banjir di tiga Kecamatan. Yakni Kecamatan Bayah, Cilograng dan Cibeber. Ia juga menduga kuat derasnya air di sungai hingga menyebar ke sejumlah Kecamatan ada dampak dari maraknya tambang ilegal.
“Itu Bupati kan pulang dari Bayah mantau lokasi bencana banjir. Harusnya Bupati peka apa penyebabnya, karena menurut saya itu bukan hanya akibat hujan deras saja, tetapi karena banyak tambang ilegal, dari mulai tambang emas, batubara, pasir dan lainnya,” katanya.
Untuk itu, Anggota DPRD Lebak Poitisi PPP ini meminta agar Bupati Lebak meminta maaf secara terbuka khususnya kepada masyarakat Lebak.
” Atas sikap yang dianggapnya sangat keliru. “Saya meminta Bupati Lebak segera meminta maaf secara terbuka kepada masyaakat,” tegasnya.
(*Red)