Serang — Sebagai bagian dari program pembelajaran praktikum lapangan, mahasiswa Program Studi Administrasi Negara, Universitas Pamulang Kampus Serang, telah menyelesaikan kegiatan magang selama 1 Bulan di Pemerintahan Desa Kamasan Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, pada tanggal 1 Mei 2025 – 31 Mei 2025
Kegiatan magang ini mengangkat tema “Pelaksanaan Prinsip Good Governance dalam Pelayanan Publik di Tingkat Desa”, dengan tujuan untuk mengkaji secara langsung bagaimana prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik diterapkan dalam pelayanan publik. Fokus utama pengamatan mahasiswa meliputi transparansi, akuntabilitas, partisipasi masyarakat, efektivitas dan efisiensi pelayanan, serta penerapan supremasi hukum dalam kegiatan administratif dan pelayanan publik desa.
“Melalui kegiatan magang ini, saya belajar secara langsung bagaimana pemerintah desa berupaya menghadirkan pelayanan yang terbuka dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga karena saya melihat secara nyata bagaimana teori administrasi publik diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap peserta magang.
Kepala Desa Kamasan Bpk Roihan Najat, S.E menyatakan apresiasi atas keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pemerintahan desa.
“Kami senang menerima mahasiswa yang datang untuk belajar dan membantu, kehadiran mereka sangat positif, bahkan memberi kami perspektif baru dalam menyusun strategi pelayanan yang lebih baik dan partisipatif,” katanya.
Selama masa magang, mahasiswa terlibat dalam berbagai kegiatan desa seperti pelayanan dokumen administrasi, pengelolaan data kependudukan, pelaksanaan musyawarah desa, serta dokumentasi kegiatan pemerintahan. Selain itu, mahasiswa juga menyusun laporan observasi dan rekomendasi yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah desa dalam penguatan tata kelola pemerintahan.
Dosen pembimbing Bapak Jaka Maulana S.A.P,. M.A.P menjelaskan bahwa magang ini merupakan wujud integrasi pembelajaran teori dan praktik yang menjadi bagian penting dalam kurikulum Program Studi Administrasi Publik.
“Dengan terjun langsung ke lapangan, mahasiswa dilatih untuk memahami permasalahan riil yang dihadapi birokrasi di tingkat desa, serta mampu memberikan solusi berbasis keilmuan,” ujarnya.
“Dengan selesainya kegiatan ini, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang lebih matang dalam bidang tata kelola pelayanan publik, sekaligus menjadi agen perubahan yang siap membangun pemerintahan yang lebih transparan, akuntabel, dan partisipatif dimulai dari lingkungan paling dekat dengan masyarakat,” tambahnya.