NASIONAL – Presiden RI Jowo Widodo menyampaikan situasi dan kondisi semua negara saat ini sangat tidak mudah. Hal tersebut disampaikannya pada sambutan di acara Kongkres XII LVRI dan Munar XI Piver 2022, Selasa (11/10/2022).
” Situasi saat ini adalah situasi yang sabgat tidak mudah, situasi yang sangat sangat sulit untuk semua negara.
Lembaga lembaga Internasional menayampaikan 66 Negara berada pada poisisi yang rentan untuk koleps,” kata Presiden Jowo Widodo dikutip dari Chanel Sekertariat Presiden 20 Jam yang lalu.
Presiden Joko Widodo mengungkap, saat ini ada 345 juta orang di 82 Negara yang menderita kekuarangan akut dan kelaparan. Artinya ada krisis pangan.
” Tadi pagi saya mendapatkan tlphone dari Menteri ke uangan Wasington DC yang menyampaikan sudah 28 negara antri masuk sebagai pasien IMF. Inilah kondisi yang apa adanya yang harus saya sampaikan,” katanya.
Artinya, kata Presiden Joko Widodo, pandemi yang melanda semua negara itu mengakibatkan ekonomi global ini ambruk. Ditambah perang Rusia dan Ukraina.
” Sehingga krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan sekarang ini menghimpit semua negara,” katanya.
” Pada saat saya bertemu dengan Presiden Ukraina dan Presiden Rusia di GiF 1 setengah jam saya berbicara dengan Presiden Volodymyr Zelenkyy.
Kemudian dua setengah jam saya di Rusia berbicara dengan Presiden Putin. Keinginan kita, sesuai dengan amanah konstitusi ikut dalam rangka menjaga perdamaian dunia. Tapi dari pembericaraan 1 setengah jam plus 2 setengah jam, saya menyimpulkan, perang tidak akan usai dalam waktu yang dekat. Masih panjang. Dan inilah yang menyebabkan ketidak pastian ekonomi global,” lantuk Presiden Joko Widodo.
” Tetapi patut kita syukuri, alhamdulillah Negara kita Indonesia di kuartal kedua kemarin, masih bisa tumbuh 5,44 %. Ini Pertumbuhan ekonomi yang termasuk yang terbaik di dunia,” katanya.
” Karena hal hal yang pundamental reformasi yang struktural, reformasi birokrasi terus kita jalankan meskipun pandemi. Ketahanan pangan kita, alhamdulillah baru saja 3 bulan yang lalu, kita mendapatkan sebuah sertifikat dari Internasional RRI bahwa sistem ketahanan pangan Indonesia pada posisi yang baik dan sudah swasembada beras sejak 2019 yang lalu. Ini yang harus terus kita tingkatkan, sehingga, keamanan pangan dalam negeri bisa terus kita jaga, dan kalau bisa kita tingkatkan sebagian bisa untuk membantu negara yang lain yaitu kita ekspor” kata Presdien Joko Widodo.
(*Red)