Serang – Mahasiswa program studi Administrasi Negara Universitas Pamulang kampus Serang, Arida Tri Yuliandini melaksanakan magang di SMA Negeri 1 Lebak Wangi Kabupakten Serang. Kegiatan magang tersebut berlangsung pada tanggal 01 Mei – 31 Mei 2025 dengan judul kegiatan magang ”Efektifitas Administrasi Inventaris Barang Milik Daerah pada Aplikasi ATISBADA (Aplikasi Informasi Siklus Barang Daerah) di SMAN 1 Lebak Wangi Kabupaten Serang”.
Kegiatan ini salah satu bentuk tanggungjawab mahasiswa dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat, karena dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Selain itu mahasiswa juga harus memberikan kontribusi nyata dan manfaat sebesar – besarnya bagi kepentingan masyarakat, salah satunya dengan memahami, mengerti dan melakukan pengelolaan barang inventaris milik daerah melalui aplikasi ATISBADA (Aplikasi Informasi Siklus Barang Daerah).
Selaras dengan pengertian Administrasi menurut Silalahi, Administrasi dalam arti sempit adalah suatu aktivitas tata usaha, dalam tata usaha dapat dimaknai menjadi suatu aktivitas yang berkaitan dengan pencatatan maupun penyusunan, kemudian mnenggabungkan, menyimpan, atau biasa disebut clerical work.
Perubahan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada dasarnya memunculkan konsekuensi pada bertambahnya kewenangan pemerintah daerah sebagai bentuk pelimpahan tugas yang diberikan oleh Pemerintah Pusat. Tidak hanya itu saja, Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Maka dari itu, dampak dari adanya desentralisasi tersebut adalah Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan dan kekuasaan yang lebih luas lagi dalam melakukan pengelolaan aset daerah. Perubahan perundang-undangan tersebut mencakup kenaikan jumlah maupun kekayaan negara yang dikuasai Pemerintah Daerah yang sebelumnya dikuasai oleh Pemerintah Pusat.
Pengurus barang pembantu adalah yang diserahi tugas menerima, menyimpan, mengeluarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan Barang Milik Daerah pada Kuasa Pengguna Barang.
Pengurus barang memiliki tugas pokok yaitu mengelola barang inventaris milik daerah yang ada di setiap OPD dari mulai perencanaan kebutuhan, penganggaran, pencatatan dan inventarisasi BMDMenyiapkan dokumen rencana kebutuhan dan penganggaran BMD, melakukan usulan penghapusan dan pemusnahan BMD, membuat kir semesteran,pemasangan label dan pekerjaan administrasi lainnya hingga Melakukan rekonsiliasi dalam rangka penyusunan laporan barang Kuasa Pengguna Barang dan laporan BMD. Membuat laporan mutasi barang setiap bulan yang disampaikan pada Pengguna Barang melalui Kuasa Pengguna Barang setelah diteliti oleh Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang dan Pengurus Barang Pengguna.
Dampak adanya administrasi barang inventaris milik daerah melalui aplikasi ATISBADA yaitu dapat terkelolanya barazng dan asset milik daerah dengan efektif dan efisien. Pengelolaan barang milik daerah dilakukan dengan transparant dan akuntabel sehingga meminimalisir adanya penyalahgunaan wewenang maupun adanya korupsi.
Meski dampaknya begitu nyata, administrasi inventaris barang milik daerah memiliki beberapa kendala yaitu sejak perencanaan dan penganggaran aset daerah, dalam perencanaan barang belum direncanakan dengan baik, sehingga ketika barang telah terbeli maka bingung untuk dimanfaatkan. Permasalahan aset begitu rumit, jika tidak dikelola dengan baik oleh Pemerintah Daerah Provinsi Banten dalam hal ini pengelola dan pengurus barang di tiap Organisasi Perangkat Daerah dalam hal ini pengelola dan pengurus barang di tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maka akan merugikan daerah. Fakta lain yaitu belum lengkapnya data mengenai jumlah, nilai, kondisi, dan status kepemilikannya serta belum tersedianya pangkalan data (database) yang akurat dalam rangka penyusunan Neraca Aset Pemerintah.
Beberapa langkah kebijakan perlu diimplementasikan untuk mengatasi tantangan tersebut. Pemerintah daerah perlu meningkatkan alokasi insentif bagi para Pengurus Barang, baik dalam bentuk peningkatan tunjangan kinerja maupun dukungan operasinal. Kedua penyelenggaraan pelatihanberkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas teknis dan manajerial Pengurus Barang di Daerah. Ketiga yaitu memperkuat koordinasi antar instansi melalui forum rutin. Serta penerapan monitoring dan evaluasi berbasis digital yang dapat meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas dalam pengelolaan asset dan barang milik daerh.
Kepala sekolah SMA Negeri 1 Lebak Wangi Ibu Sri Hariyanti S.Pd., M.Pd mengatakan, program magang yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Pamulang Kampus Serang ini sangat memberikan nilai dan dampak positif bagi instansi SMA Negeri 1 Lebak Wangi, karena dengan adanya program magang ini, mahasiswa dapat membantu kami dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab khusunya dalam administrasi inventaris barang milik daerah .
“Semoga kita selalu memiliki hubungan baik sehingga kita dapat terus berkolaborasi dan bersinergi dalam bidang pendidikan. Saya dan kami pihak SMA Negeri 1 Lebak Wangi mengetahui bahwa Universitas Pamulang Serang memilki mahasiswa yang unggul yang dapat berkontribusi baik kepada masyarakat. Terlebih saat ini Universitas Pamulang sudah ada di Serang, sehingga masyarakat dapat menempuh pendidikan tinggi yang terjangkau dan berkualitas,” katanya.
Peran pengurus barang dalam administrasi pengelolaan barang inventaris milik daerah sangat krusial bagi pemerintah daerah melalui aplikasi ATISBADA dapat tersedianya database yang akurat dalam rangka penyusunan neraca asset daerah.
“Namun memiliki hambatan yaitu terbatasnya SDM yang kompeten, anggaran serta factor social budaya yang masih menjadi kendala.oleh karena itu, dukungan kebijakan yang komprehensif mulai dari peningkatan intensif, pelatihan berkelanjutan hingga koordinasi konstitusional yang baik diperlukan agar para pengurus barang dapat lebih maksimal dalam menjalanka tugasnya untuk mengelola barang dan asset milik daerah,” lanjutnya.
Dosen pembimbing Jaka Maulana, S.A.P., M.A.P mengucapkan terimaksih kepada pihak Sekolah SMA Negeri 1 Lebak Wangi khususnya kepada Kepala Sekolah beserta jajarannya yang telah menerima dan menyambut kami dengan baik, semoga kita selalu komitmen dalam membangun silaturahmi, kerjasama dan memajukan pendidikan serta melayani masyarakat dengan baik melalui program magang ini.
“Saya dan kami pihak kampus Universitas Pamulang Kampus Serang semoga dengan dijalankannya program magang ini dapat menerapkan ilmu dan pengalamannya serta menjadi agen perubahan positif, baik dilingkungan kampus maupun Masyarakat,” ucapnya.
Ketua Program Studi Administrasi Negara Kampus Serang, Zakaria Habib Al-Ra’zie, S.IP., M.Sos menyampaikan kegiatan magang mahasiswa ini merupakan bagian dari kurikulum yang harus dijalankan oleh seluruh mahasiswa.
“Program magang ini merupakan bentuk kontribusi UNPAM terhadap masyarakat khususnya dalam upaya implementasi keilmuan sekaligus pembelajaran lebih lanjut untuk mahasiswa kami dalam mempelajari kondisi riil di kehidupan bermasyarakat.” ujarnya. Zakaria berharap program ini dapat memberikan manfaat maksimal untuk masyarakat, secara khusus bermanfaat besar juga untuk Arida Tri Yuliandini sebagai mahasiswa magang di sekolah SMA Negeri 1 Lebak Wangi. (Red)